Senin, 05 September 2011

ruang di jiwa yang tenang

Subuh tadi saya sempat membicarakan tentang 'ruang' di timeline akun twitter saya. Seorang senior, teman lama, ikut nimbrung juga. Entah karena apa juga saya tiba-tiba kepikiran tentang ruang ruang yang 'disediakan' oleh jiwa saya. Mungkin juga karena munculnya kepingan-kepingan masa lalu yang perlahan mulai mengacak-acak pikiran saya. tidak terlalu mengganggu sebenarnya.Hanya waktunya sedikit beruntun. Tapi saya tak perlu panik menghadapi ini. Toh semua sudah menjadi bagian dari masa lalu. Tak perlu diingat. Meski akan selalu teringat. Heh? kata-kata barusan saya pernah dengar dimana yaa? emmm....entahlah! akhir-akhir ini saya jadi pelupa.
Ditwitter saya bilang begini : 
"Tiap lelaki memberikan kisah, meski pada akhirnya hanya akan ada beberapa yg mengisi ruang ruang kosong pada jiwa (yang tenang). Dan aku memang telah menyiapkan ruang-ruang itu, mereka akan tinggal ditiap-tiapnya,dan takkan ada ruang yang sama! Hanya saja aku tak tau sampai kapan aku menyiapkan ruang-ruang kosong itu, dan siapa yang akan mengisi ruang teristimewanya. Samar-samar aku mengira, sebenarnya ruang teristimewa itu telah terisi sejak 3 tahun lalu, namun sekarang aku kembali meragukannya! Yaa,Samar!"
Nah itu timeline saya subuh tadi. Tentang siapa-siapa yang telah mengisinya, itu tidak akan saya bahas disni dan tidak sekarang. Ada yang telah menahun, ada yang membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mengisinya, juga ada yang sangat singkat dan langsung bisa mengisinya. Saya pikir itu normal.
Emmm...saya sendiri sebenarnya tidak mengerti untuk apa saya menulis ini. Saya hanya merasa perlu menulis apa yang saya pikirkan akhir-akhir ini. Setidaknya perjalanan refleksi saya saat ini bisa saya ingat dimasa depan. Setidaknya juga ada penghargaan buat orang-orang yang sudah dan pernah ada untuk jiwa saya, yang sudah dan pernah menenangkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar